Mimpiku
Di depan
mata, kanvas hitam,
Berdiri tegak
dan kosong
Apa yang
bisa kulukiskan?
Sebuah kuas
bercat gelap,
Kugemgam erat
Hanya itu
Kuberdiri,
Memandangi lima
huruf teracak
Apa yang
bisa kurangkai?
Sempat untuk
kusimpan
Satu huruf
Hanya itu
Bagaimana
aku berjalan
Melewati gang
tak terbatas?
Bagaimana aku
meraih?
Sejuta anak
tangga?
Aku hanya
punya satu pasang kaki
Hanya itu
Untuk hidup
Untuk masa
depan
Oleh:
Sonya, XII IPA1
Akhirnya ku menemukan-Mu
Ketika ku
mulai hidup
Mungkin diawali
tertawa
Hah?
Apakah
mungkin?
Atau hanya
cekikikan palsu
Penyembunyi
kesedihan
Akhirnya ku
menemukan-Mu
Ku berdiri
sendiri
Di lapangan
sepi
Sial!
Ke mana ku
harus pergi
Sempat kulihat
sekelebat cahaya
Sebelum kumasuk
ke pintu yang salah
Akhirnya kumenemukan-Mu
Namun ku
tak Menyapa-Mu
Aaah
Lelah ku
mencari
Mencoba bersembunyi
Namun waktu
tetap harus berjalan
Tak bisa
berhenti
Dan aku
Tetap harus
melangkah
Pundak tertarik
Wajah berpaling
Wah!!
Akhirnya Kau
menemukanku
Senyuman tipu
Pelukan hangat
Jangan mencari
lagi
Sebab Aku di
sini
Oleh: Angel Chen XII IPA2
Mimpi
Engkau ku
letak di tempat tertinggi
Di atas
bintang dan mentari
Ku berusaha
meremukkan tulang
Hingga engkau
dapat ku raih
Tapi...
Badan ini
lemah
Butuh api
yang membara membasahi jiwa
Hingga berkobar
tak terkira
Ingin-ingin
semua
Begitu aku
berpelu-peluh
Sampai tangan
meraihmu
Bernyawa hanya
sekali
Menyerah tanda
berakhir
Selagi matahari
masih bersinar
Jangan menyerah
karena kesunyian malam
Oleh: Ester liana, XII IPA2
Serpihan
Tak sepasang mata pun rela
Untuk memandang
Tak satu uluran tangan pun
Rela berbagi kepedihan
Tertindas terhempas terperangkap
Dalam kesesakan waktu
Hanya air mata yang
Dapat melukiskan setiap
Hati yang tersayat
Ke mana? Di mana?
Kemana harus ku langkahkan
Kakhanya untuk sekedar mereguk
Segelas air penghiburan
Mungkin hanya waktu yang kan
Menjawab luka ini
Oleh : Regina Fransiska, XII IPA 2