MENGAIS KASIH DI SIANTAR



Kala lembayung senja bergerak mengiringi langkah pelan kami menuju kota Siantar, kami merasakan ujung hati kami terusik oleh harapan dan pertanyaan akan apa yang kami lakukan. Bersama segelintir pendamping kami berusaha menggali kenangan hidup yang kadang menyesak di sudut hati kami dan kenangan itu mengalir bersama album kenangan yang kami jalani.


Bapak dan ibu guru kami yang setia dengan asa akan kasih dan perubahan terhadap orang tua dan sesama yang ada lingkup kehidupan nyata ini.Pak Heru Susanto, Ibu Norita, Pak Albert,Bu Bernadette, dan Bu Melva yang semuanya penuh dengan semangat muda. "Eh lupa, masih ada lagi Bu Diana yang njepret mereka."

Gaya dan kenangan yang mengingatkan kami akan aneka ragamnya dunia dengan kreativitas dan kami hanya menjadi bagian kecil dari pelengkap kehidupan ini.